Jumat, 29 Mei 2015

PERTAMBANGAN

PERTAMBANGAN


1.1       Pengertian Pertambangan
Barang tambang merupakan kekayaan alam, kekayaan alam inilah yang menjadi wadah dan tempat di mana berjuta-juta jiwa menggantungkan nasib dan hidup mereka dengan pertambangan. “Boleh dikatakan bahwa hampir setiap segi kehidupan manusia disentuh oleh dunia pertambangan dan hampir dapat dipastikan pula bahwa kemajuan peradaban ummat manusia di hari depan akan didampingi pula oleh dunia pertambangan dengan setianya”. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya hasil tambang di lingkungan kita, seperti kendaraan bermotor, alat rumah tangga dan lain sebagainya. Pertambangan yang muncul secara alamiah ini mendatangkan manfaat sebagai sumber pencaharian manusia dan sebagai faktor penunjang ekonomi bagi jutaan jiwa. Terkadang sifat manusia yang serakah , rakus dan tamak membuat hal tersebut menjadi terbalik. (Anggayana, K., 2002)
Eksploitasi secara berlebihan yang dilakukan oleh sebagian orang akan membuat barang tambang tersebut lama kelamaan akan habis dan menjadi langkah. Cara pengolahan yang tidak baik karena kurang memperhatikan berbagai aspek lingkungan serta masyarakat setempat juga akan membahayakan lingkungan dan jiwa masyarakat di sekitar pertambangan. Seperti yang diungkapkan oleh Sulton “Aktivias pertambangan merupakan aktivitas pengerukan sumberdaya alam tambang yang terdapat di dalam tanah” (Sulton 2011). Pengerukan yang dilakukan secara berlebihan di daerah sekitar pertambangan akan menyebabkan lubang-lubang pada tanah, sehingga apabila terjadi hujan akan terbentuk genangan-genangan air sehingga mengurangi luas daratan, dalam penambangan ada berbagai metode yang biasa diterapkan, misalnya saja metode tambang semprot yang merupakan metode paling sederhana dilakukan. Selanjutnya ada metode penambangan dengan kapal keruk yang biasa digunakan untuk mengeruk dan sebagai alat penggali serta metode lainnya. Metode apapun yang digunakan tentunya akan memberikan dampak masing-masing terhadap lingkungan sekitar pertambangan. Untuk itu hal demikian perlu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak guna mengantisipasi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan pertambangan (Anggayana, K., 2002).

1.2       Jenis-jenis Pertambangan
Umumnya jenis-jenis pertambangan dibedakan atas dasar jenis barang yang ditambang. Berikut merupakan jenis pertambangan (Anggayana, K., 2002).
1.      Pertambangan emas.
2.      Pertambangan nikel.
3.      Pertambangan besi.
4.      Pertambangan timah.
5.      Pertambangan minyak
6.      Pertambangan batubara dan jenis pertambangan lainnya.
Jenis pertambangan ini memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh antara pertambangan minyak dan pertambangan batubara, pertambangan minyak biasanya di laut lepas karena jasat renik yang terkubur berasal dari hewan-hewan laut. Berbeda dengan pertambangan batubara yang terdapat di daratan karena batubara berasal dari endapan tumbuhan purba yang hidup di darat.Pertambangan batubara merupakan salah satu jenis pertambangan yang menunjang bagi aspek kehidupan masyarakat. Salah satu pertambangan batubara yang kita ketahui terdapat di Daerah Kalimantan. Daerah ini memang memiliki potensi batubara yang besar. Wajar saja jika perusahaan-perusahaan tambang saling berlomba-lomba untuk melakukan penambangan di daerah ini. Namun amat disayangkan, pertambangan batubara ini sering kali tidak memperhatikan aspek keamanan lingkungan. Pertambangan batubara terkadang hanya  mementingkan input yang diperoleh dan mengesampingkan faktor sosial-ekologi disekitar penambangan batubara tersebut. Kaum kapitalis yang hanya ingin mementingkan keuntungan sendiri tanpa memikirkan masyarakat sekitar di lingkungan pertambangan batubara membuat masyarakat setempat banyak yang tidak menikmati hasil pertambangan yang jelas-jelas kekayaan alam tersebut di lingkungan mereka. Mereka hanya buruh bahkan sebagian dari mereka hanya terkena imbasnya saja, lahan mereka yang menyempit, kesehatan serta bahkan ketentraman mereka yang terganggu akibat kebisingan yang ditimbulkan akibat pertambangan batubara tersebut.

1.3       Dampak Pertambangan
Pertambangan batubara haruslah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar mendatangkan hal-hal yang positif bagi masyarakat sekitar. Ekologi manusia dimana menjalin hubungan antara alam atau lingkungan dengan manusia dan dapat pula dikatakan sebagai hubungan timbal balik , bagaimana alam dengan manusia serta manusia dengan alam sehingga terjalin hubungan keselarasan dan mampu meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti bencana dan lain sebagainya. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya pertambangan batubara juga berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kampung gunung cabe tahun 2011 “Air buangan tambang berupa luput dan tanah hasil pencucian yang diakibatkan dari proses pencucian batubara”.
Pertambangan batubara memiliki keterkaitan yang erat sekali dengan kesehatan masyarakat sekitar. Jelas saja hal ini terjadi, dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa air menjadi tercemar akibat pertambangan. Tidak hanya itu saja, polusi udara dan tingkat kebisingan menjadi meningkat. Sebelum adanya pertambangan semua aspek lingkungan sekitar masih dirasa baik, air yang bersih untuk dikonsumsi, udara yang masih sejuk serta ketentraman yang dirasakan. Berikut ini fakta mengenai kualitas air minum sebagai salah satu contoh kondisi air yang mengalami perubahan dengan adanya pertambangan.Semakin besar skala kegiatan pertambangan, maka semakin besar pula dampak-dampak yang ditimbulkan. Dampak-dampak tersebut baik positif maupun negatif secara garis besar merupakan gambaran dari dua komponen pokok, yaitu (McFarlane and Mitchell, 2003).
1.      Kegiatan pertambangan sebagai faktor penyebab (causal), terdiri atas tiga sub sistem yaitu penambangan, pengolahan dan pengangkutan.
2.      Dampak sosial, ekonomi dan lingkungan sebagai faktor akibat.
Dampak positif pengusahaan sumberdaya material konstruksi di Sungai Jeneberang dari aspek sosial adalah tersedianya lapangan kerja bagi penduduk setempat sebagai pekerja tambang dan memberikan manfaat bagi community development berupa perbaikan fasilitas umum seperti masjid dan jalan dalam bentuk kompensasi berupa uang atau material konstruksi. Selain itu, sektor pertambangan juga memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

SUMBER :
(http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5214/Bab%20I.docx?sequence=2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar